Pentingnya menemukan product-market fit, segera meluncurkan produk, hingga perbaikan secara menyeluruh.
Salah satu kunci kesuksesan sebuah startup adalah menciptakan produk yang disukai dan digunakan oleh masyarakat secara rutin. Sebelum Anda memiliki produk yang tepat dan dapat bekerja dengan baik, sebaiknya tunda dulu untuk melakukan penggalangan dana, menambah jumlah pegawai dan hal-hal terkait lainnya.
Dalam tips DailySocial berikut ini, yang berdasarkan pengalaman founder Crazy Egg dan KISSmetrics Hiten Shah, akan disampaikan poin-poin penting yang bisa dilakukan oleh Anda pendiri startup yang hingga kini masih belum menemukan formula yang tepat untuk menciptakan produk yang berkualitas dan disukai oleh konsumen.
Hiten Shah
“Pelajaran penting yang kami alami saat membangun perusahaan adalah pentingnya untuk fokus kepada product market fit sebelum masuk ke fase pertumbuhan. Ketika waktunya telah tepat penggalangan dana hingga meningkatkan pertumbuhan bisnis akan terjadi secara sendirinya pada waktu yang tepat.”
Kunci kesuksesan lain yang perlu selalu diciptakan adalah inovasi dan ide-ide kreatif. Untuk dapat menghasilkan produk yang baik dibutuhkan disiplin yang tinggi dan banyaknya perbaikan, terutama dengan makin sengitnya persaingan dan semakin “demanding”-nya konsumen saat ini.
Segera luncurkan produk Anda
Ketika semua proses telah Anda lalui dan terlihat menunjukkan arah yang positif, segera luncurkan produk Anda kepada pasar yang dibidik. Di lain pihak, upayakan untuk tetap fokus kepada feedback dan masukan dari para konsumen. Pastikan Anda dan tim selalu siap menangkap semua kesalahan dan segera melakukan perbaikan, terutama terkait masalah dan kendala yang kerap dihadapi oleh konsumen.
Mulai dari mengubah cara pandang dengan pendekatan yang lebih membangun.
Kisah mengenai keberhasilan startup macam Facebook, Google, AirBnB dan beberapa lainnya memang layak untuk disimak. Selain untuk memotivasi diri dalam mengembangkan bisnis, menyimak kisah keberhasilan mereka juga bisa menambah referensi soal bagaimana kita menghadapi persaingan di startup. Terlebih untuk ekosistem startup yang masih dalam tahap berkembang seperti di Indonesia saat ini. Sangat penting untuk memahami bagaimana cara menangani kompetisi bisnis startup.
Kegelisahan dalam menghadapi persaingan startup bahkan terjadi sebelum startup belum terbentuk, sejak dalam ide, sejak dalam pikiran. Biasanya kegelisahan ini meliputi keinginan untuk segera melakukan eksekusi, mengeluarkan produknya dengan segera. Takut akan ada orang dengan pemikiran yang sama lebih dulu mengeksekusi idenya, kalah start.
Atau mungkin kegelisahan semacam dari pemikiran bahwa kejenuhan pasar akan kompetisi berimbas pada sulitnya meningkatkan akuisisi pelanggan, kesadaran terhadap layanan yang ada dan harga yang tinggi. Atau mungkin kegelisahan seperti brand yang diinginkan sudah ada di pasar, ketakutan terhadap pesaing dengan suntikan dana yang lebih besar dan lain sebagainya.
Ada beberapa cara untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi kegelisahan sehingga fokus bisa lebih banyak diberikan untuk perbaikan kualitas layanan dan hal berguna lainnya. Tahap pertama adalah mengubah cara pandang atau psikologi Anda. Ubah dari yang semula bisa menggunakan “Kami khusus . . .” pada saat awal mula peluncuran menjadi “Fitur kami mirip, hanya saja kami punya”.
Dengan mengubah perspektif ini Anda bisa datang memasuki kompetisi dengan (sedikit) lebih tenang. Anda tidak perlu berusaha untuk mengalahkan atau mengenalkan diri. Bisnis yang datang belakangan biasanya memenangi persaingan dengan menyuguhkan kualitas yang lebih bagus dibanding pendahulunya, menawarkan kemewahan yang belum diberikan sebelumnya.
Setelah mengubah perspektif selanjutnya adalah memberikan fokus lebih pada retensi. Selalu ingat pertumbuhan pengguna bukanlah tujuan dari bisnis. Setelah mengalami fase pertumbuhan pengguna selalu cari jalan keluar untuk bagaimana mempertahankan mereka, bagaimana terus memberikan pengalaman terbaik dengan memberikan yang mereka butuhkan agar tidak meninggalkan produk Anda.
Langkah terakhir yang bisa dicoba untuk menghadapi kompetisi startup adalah dengan memperkuat brand. Banyak hal yang bisa didapat dengan memperkuat brand. Salah satunya meningkatkan retensi pengguna
Harus high-motivated untuk bisa mendapatkan keuntungan-keuntungan bekerja di startup.
Dalam beberapa tahun terakhir bursa lowongan pekerjaan mulai diramaikan dengan lowongan di perusahaan-perusahaan startup. Mulai dari posisi spesialis di bidang teknologi informasi hingga bagian pemasaran. Banyak yang berpendapat bahwa budaya kerja di startup berbeda dengan budaya kerja di perusahaan mapan. Saya pun berpendapat demikian, malahan menurut saya harus berbeda. Karena memang sesuatu merintis sesuatu itu tidak mudah.
Pendiri startup harus memiliki mental yang kuat, berani jatuh berkali-kali namun bangun lebih banyak untuk menghadapi realitas dunia startup
Era digital telah mengubah cara pandang orang dalam berbisnis. Perusahaan-perusahaan digital besar pun kini seolah menjadi kiblat umum bagi masyarakat yang ingin menapaki jalan sukses. Sayangnya, mereka yang memutuskan untuk terjun ke dunia perusahaan rintisan digital (startup) sering kali tidak mengantisipasi realitas bahwa jalan yang diambil bukan jalan yang mudah untuk dilalui.